Padamu yang Selalu Kutuju
Dulu, harapku pada suatu hari, bersamamu menyatu. Sungguh, pemilik hatimu mendengar doaku, hatimu dijatuhkan padaku. Aku meniatkan ikatan tulus nan sakral denganmu, dan kita bersepakat untuk itu, bersama selamanya. Tapi, tak semudah yang kita inginkan, ada banyak rintang datang menghadang.
Kita lalui
semuanya, hingga akhirnya kini masa indah tercipta. Kau ratuku, dan aku raja diistana hidupmu. Masa perjuangan lalu, begitu bermakna, di lika-liku luka kita peluk erat semua
rasa didada agar tetapkan sama. Kita bertahan. Hingga kini bersama
menguntai masa dan harapan kedepan. Harapku pada setiap waktuku dan kamu,
selalulah begitu, sampai tubuh kan mati rasa, selalu jadikan
hati kita satu. Katakanlah selalu kalimat manis itu, bahwa kita adalah sepasang
sepatu yang selalu bersama, melangkah hingga tiada lagi semua arah.
Tetaplah disisiku,
mendekapku meski kelak mungkin saja ada banyak rasa mampu pudarkan
masa manis yang kita rasa. Bertahanlah, meski didadamu nanti ada
sesak oleh banyak guncangan, jangan berhenti berjalan dan mundur dari arah kita
yang sama, bukankah sudah kita sepakat bahwa kita sepasang yang selalu
beriringan berjalan.
Ingatlah selalu
perjuangan lalu, bagaimana dulu upaya saling menjaga. Aku menjadi
kamu, kamu menjadi aku untuk asa menjadi kita, sampai sebuah masa bersama.
agiku semua Bersamamu adalah hidup yang kuinginkan. Hal sederhana pun
bisa terasa lebih berarti. Jadi, jangan berniat pergi. Kita
harus tetap sama-sama berjuang melewati segala masa. Berrtahanlah hingga
masa kita tiada di dunia. Saat nanti, pemilik semesta mengambil nyawaku dan
kamu, saat di dunia lain, kuharap pertemuan kita kembali
Komentar
Posting Komentar